Kondisi di Pakistan masih terus memanas. Terbaru, pada Senin (25/11/2024), simpatisan mantan Perdana Menteri (PM) yang saat ini dipenjara, Imran Khan, kembali melakukan unjuk rasa besar-besaran. Empat orang aparat hukum tewas.
Unjuk rasa ini diawali aksi longmarch. Konvoi kendaraan yang membawa pengunjuk rasa disebutkan akan mencapai ibu kota Islamabad pada Senin (25/11/2024) malam.
Petugas keamanan memperkirakan jumlah massa mencapai 9.000 hingga 11.000 orang. Tetapi para pemimpin partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) milik Khan memperkirakan jumlah peserta yang akan hadir akan jauh lebih banyak.
Pergerakan antara Islamabad dan kota-kota lain hampir terhenti karena ambulans dan mobil terpaksa memutar balik di sepanjang rute-rute utama. Di provinsi Punjab, pihak berwenang menggunakan kontainer pengiriman untuk memblokir beberapa bagian Grand Trunk Road, jalan raya utama.
“Kami bertekad, dan kami akan mencapai Islamabad, meskipun polisi menggunakan gas air mata untuk menghentikan pawai kami,” kata pemimpin senior PTI Kamran Bangash dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
“Kami akan mengatasi semua rintangan satu per satu, dan para pendukung kami menyingkirkan kontainer pengiriman dari jalan.”
Sementara itu, di Islamabad, para pengunjuk rasa pendukung Khan berkumpul untuk berdemonstrasi meminta agar PM yang juga pemain kriket itu dibebaskan dari penjara. Mereka merasa bahwa penahanan Khan bermotif politik.
Polisi Pakistan berupaya membubarkan para pendukung Khan dengan gas air mata serta lockdown selama dua hari. Namun hal ini justru memicu konflik antara kedua belah pihak.
Berdasarkan keterangan pemerintah yang dikutip AFP, setidaknya empat orang aparat tewas dalam bentrokan tersebut.
Imran Khan ditahan pada 2023 lalu atas tuduhan korupsi dan juga gratifikasi dari pemimpin asing tanpa pemberitahuan. Penahanan, yang berakhir dengan penggulingan kekuasaan, membuat rivalnya, Shehbaz Sharif, menduduki posisi PM.
Saat ditangkap, Khan dilindungi ribuan pendukungnya, yang membuat aksi penangkapan sulit dilakukan. Meski begitu, ia tetap berhasil diamankan pejabat berwenang.