PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terus memperkuat posisinya melalui peluncuran aplikasi terbarunya, wondr by BNI. Asal tahu saja, wondr by BNI merupakan aplikasi super yang dirancang dengan mengutamakan inovasi dan teknologi terkini, sehingga tidak hanya menjadi yang terbaik di Indonesia, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Aplikasi wondr by BNI menawarkan tiga dimensi finansial utama yaitu Insights, Transaksi, dan Growth yang ditujukan untuk membantu pengguna merencanakan dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencapai tujuan keuangan masa depan melalui berbagai pilihan produk investasi.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menambahkan, wondr by BNI diproyeksikan menjadi game changer bagi BNI maupun industri perbankan di Indonesia.
“Pengembangan wondr by BNI tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus mengembangkan aplikasi ini menjadi super app dengan lebih banyak fitur dan solusi keuangan yang sesuai untuk keluarga dan ekosistem UKM,” ujar Royke beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, investor bisa leluasa melakukan investasi dalam satu genggaman ponsel pintar melalui aplikasi wondr by BNI.
Alhasil, nasabah bisa berinvestasi tanpa ragu. Ini mengingat, terdapat fitur tes profil risiko dalam aplikasi wondr by BNI. Sehingga, dari pemula sampai yang mahir jadi siap investasi karena dapat rekomendasi sesuai profil risiko.
Mengapa Investasi Itu Penting?
Financial Expert CNBC Indonesia, Aulia Akbar menegaskan, investasi keuangan penting bagi setiap orang. Ini mengingat, adanya inflasi yang membuat biaya hidup semakin tinggi setiap bulannya.
“Inflasi itu adalah hal yang nyata, biaya hidup kita bakal naik setiap bulan. Ketika kita gak berinvestasi, maka untuk bisa bertahan di masa depan penghasilan kita harus terus bertambah secara konsisten. Pertanyaannya, apakah hal itu mungkin terjadi? Tentu saja gak semua orang punya keberuntungan seperti itu,” ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, investasi adalah kegiatan membeli aset. Harapannya, nilai aset yang diinvestasikan akan bertumbuh di masa depan atau aset itu menghasilkan cash atau pendapatan bagi investor.
“Ketika kita rutin menyisihkan uang untuk membeli aset-aset investasi selagi muda, maka di masa tua kita bisa menikmati hasilnya dan kita pun bisa menghadapi inflasi tanpa harus mengalami deflasi gaya hidup,” imbuhnya.
Meski begitu, tetap saja sebagian orang masih ragu untuk memulai investasi. Sebab, kebanyakan orang belum memiliki pemahaman atau literasi terkait investasi tersebut.
Bahkan, Aulia mengatakan, tidak sedikit juga cerita-cerita jelek seputar penipuan berkedok investasi. Ketika seseorang memiliki pemahaman yang baik, maka dia tentu bisa dengan bijak memilih instrumen investasi yang sesuai.
Untuk itu, diperlukan upaya untuk mendorong masyarakat lebih aktif dalam berinvestasi. Misalnya, membuat gerakan edukasi finansial yang masif dan melibatkan regulator, pelaku industri, dan media.
“Edukasi itu juga tidak boleh hanya sebatas pengenalan investasi, melainkan juga seputar dasar perencanaan keuangan agar masyarakat bisa semakin cerdas, dan tidak memandang investasi sebagai kegiatan yang sebatas mencari keuntungan,” jelasnya.
Adapun hal yang diperlukan ketika investor pemula terjun ke dunia investasi, yakni memiliki ilmunya. Mulai dari mempelajari perencanaan keuangan, kenali tujuan keuangan yang menjadi prioritas, kenali diri sendiri dengan baik terkait profil risiko, dan pelajari instrumen investasi yang sesuai.