Ketua Delegasi Indonesia untuk COP 29 Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa harga listrik yang berasal dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) semakin terjangkau. Salah satunya harga listrik yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan baterai.
Menurut Hashim, harga penyimpanan energi menggunakan baterai (battery storage) semakin terjangkau, membuka peluang besar bagi pengembangan PLTS dan energi terbarukan lainnya.
Ia mengingatkan bahwa empat tahun lalu, Tesla, perusahaan milik Elon Musk, sempat menawarkan teknologi battery storage ke PLN dengan harga 14 sen per kilowatt hour (kWh). Kini, perusahaan-perusahaan asal China mampu menyediakan teknologi serupa dengan harga jauh lebih murah.
“Mereka katakan mereka bisa supply battery storage dengan angka yang saya kaget, 4 sen/kWh. Bahkan mereka bilang 2-3 tahun lagi mungkin bisa dari 3 sen/kWh. Berarti apa? Battery storage ini nanti bisa simpan tenaga dari energi terbarukan, yang kadang-kadang agak labil,” ujar dia saat diwawancara CNBC Indonesia di sela rangkaian acara COP29 di Baku, Azerbaijan, dikutip Selasa (19/11/2024).
Teknologi ini, lanjut Hashim, menjadi solusi untuk mengatasi tantangan intermitensi energi terbarukan seperti angin dan matahari. Dengan battery storage, energi yang dihasilkan saat angin bertiup kencang atau matahari bersinar cerah dapat disimpan dan digunakan saat kondisi cuaca kurang mendukung.
“Ini battery storage adalah, dalam bahasa Inggris, game changer,” kata Hashim.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa teknologi ini bukan hanya membuat energi terbarukan lebih kompetitif, tetapi juga memungkinkan percepatan transisi energi hijau di Indonesia. Hashim menilai, dengan biaya penyimpanan yang murah, pemerintah dapat menjual listrik kepada masyarakat dengan harga terjangkau.
“Jadi ini, saya optimis dengan battery storage yang murah, 4 sen/kWh, mungkin tahun depan, dua tahun lagi 3 sen/kWh. Tenaga bayu, tenaga surya, tenaga panas bumi menjadi sangat murah. Dan berarti terjangkau oleh rakyat. Kita nanti bisa jual listrik dengan murah, terjangkau. Jadi itu adalah sumber optimisme saya,” katanya.