Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mengalami penurunan drastis pada Agustus 2024 jika dibandingkan dengan Agustus 2023. Meski demikian, TPT berdasarkan tingkat pendidikan masih menunjukkan dominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai penyumbang angka pengangguran tertinggi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), TPT untuk lulusan SMK tercatat masih lebih tinggi dibandingkan dengan tamatan jenjang pendidikan lainnya.
Angka TPT untuk SMK pada Agustus 2024 adalah 4,91%, menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 5,32%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, yang tercatat sebesar 5,23%.
“Pada Agustus 2024, TPT tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya,” dikutip dari Berita Resmi Statistik BPS No. 83/11/Th. XXVII, Sabtu (30/11/2024).
Dengan persentase TPT sebesar 4,91% pada Agustus 2024, jumlah pengangguran sendiri mencapai 7,47 juta orang. Angka ini lebih rendah dari catatan per Agustus 2023 sebesar 7,86 juta orang. Namun, masih lebih banyak ketimbang catatan per Agustus 2019 yang sebesar 7,10 juta orang.
Bila dirinci menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, TPT terbesar berasal dari lulusan SMK sejumlah 9,01%. Namun angka ini turun dari catatan Agustus 2023 yang sebesar 9,31% dan periode Agustus 2019 sebesar 10,36%.
Urutan kedua berasal dari lulusan SMA sebesar 7,05% atau turun dari catatan tahun sebelumnya sebesar 8,15% dan dari Agustus 2019 sebesar 7,87%. Ketiga, disumbang lulusan diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 5,25%, turun dari Agustus 2023 yang 5,18% dan Agustus 2019 sebesar 5,64%.
Urutan selanjutnya disumbang lulusan sekolah vokasi atau Diploma I/II/III sebesar 4,84% dan naik dibanding Agustus 2023 sebesar 4,79% meski turun dibanding Agustus 2019 sebesar 5,95%.
Untuk lulusan SMP, TPT sebesar 4,11%, turun dibanding Agustus 2023 yang sebesar 4,78% dan dibanding Agustus 2019 juga turun karena kala itu sebesar 4,72%. Urutan keenam disumbang lulusan SD ke bawah sebesar 2,32% atau turun dari Agustus 2023 sebesar 2,56%, dan Agustus 2019 sebesar 2,39%.
“TPT tamatan SMK mengalami penurunan yang tertinggi sejak Agustus 2019. Sementara itu, TPT yang paling rendah adalah pendidikan SD ke bawah (tidak/belum pernah sekolah/belum tamat SD/tamat SD), yaitu sebesar 2,32%,” sebagaimana tertulis dalam BRS BPS.
Tiga Jurusan SMK Penyumbang Pengangguran Tertinggi
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Ali Said, mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat tiga jurusan SMK yang paling mendominasi angka pengangguran tersebut.
Ali membeberkan bahwa tiga jurusan SMK penyumbang angka pengangguran tertinggi yakni Jurusan Teknik Otomotif, Jurusan Teknik Komputer dan Informatika, serta Jurusan Teknik Mesin.
“Saya sampaikan juga bahwa ternyata ada yang pertama adalah Teknik Otomotif, yang kedua Teknik Komputer dan Informatika, yang ketiga Teknik Mesin,” ujar Ali Said dikutip dari Detik.com Jumat (29/11/2024).
Menurut dia, ketiga jurusan tersebut memang tinggi peminat. Namun di sisi lain, potensi bersaing setelah kelulusan juga cukup tinggi.
Saat mendaftar pada pekerjaan yang sama, Ali menilai perusahaan cenderung merekrut lulusan perguruan tinggi. Hal ini berkaitan dengan keterampilan yang mereka miliki.
“Selain itu, bersaing dengan (tenaga kerja) dari perguruan tinggi di jurusan itu, yang mungkin lebih matang ya. Itu penyumbang pengangguran terbesar di SMK,” ujarnya.