Sosok Tom Lembong TSK Impor Gula, Dulu Buat “Games of Thrones” Jokowi

Tom Lembong memakai rompi ping pasca ditetapkan kejagung sebagai tersangka kasus korupsi impor gula 2015-2016. (CNBC Indonesia/Rosseno Aji Nugroho)

Kejaksaan Agung (Kejagung) RI resmi menetapkan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong (Tom Lembong) sebagai tersangka kasus korupsi impor gula periode 2015-2016, Selasa. Ia disangka memberi izin importasi ratusan ton gula walaupun Indonesia tengah mengalami surplus saat menjabat.

Selain dirinya, Kejagung juga menetapkan Direktur Pengembangan PT PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia) berinisial CS menjadi tersangka

Ia dijerat Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 serta Pasal 55 KUHP. Tom Lembong terancam hukuman penjara maksimal seumur hidup sesuai bunyi Pasal 3 Undang-Undang nomor 20 tahun 2001.

Lalu, Siapa Sebenarnya Tom Lembong?

Tom Lembong sebenarnya berprofesi sebagai pengusaha. Ia yang lahir di 4 Maret 1971.

Dirinya merupakan lulusan Universitas Harvard tahun 1994 dengan gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan tata kelola. Semasa mudanya, ia sempat bekerja di Morgan Stanley di New York dan Singapura.

Tahun 1998-1999, ia pernah bekerja di Deutsche Bank Jakarta. Ini menjadi awal ia berkiprah di dalam negeri hingga menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) periode 2000-2002.

Di 2006, ia mendirikan Quvat Management, perusahaan dana ekuitas swasta. Ia juga menjadi komisaris di PT Graha Layar Prima atau Blitz Megaplex pada 2012-2014, sebelum terjun ke politik.


Penulis “Game of Thrones” & “Thanos” hingga Contekan Jokowi

Keterlibatannya di politik terjadi di 2013. Kala itu, ia menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ini berlangsung hingga 2014, saat Jokowi memenangkan pemilu presiden (pilpres), sebagai Presiden ke-7 RI. Tom Lembong pun masuk ke pemerintahan dan resmi ditunjuk sebagai Mendag tahun 2015-2016.

Meski tak lagi menjadi Mendag, di 2018, Tom juga masih aktif menjadi penulis pidato Jokowi. Di antaranya “Game of Thrones” yang viral di pertemuan IMF dan Bank Dunia Bali.

Dalam pidato ikonik itu, frasa “Winter is Coming” juga digunakan oleh Jokowi saat menggambarkan mengenai banyaknya masalah perekonomian dunia. Pidato itu kemudian disambut tepuk tangan meriah seluruh delegasi.

Tom Lembong juga membuat pidato Jokowi lain yang juga tak kalah membuat heboh yakni “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia (WEF), tahun yang sama. Dalam pidato itu, ia membuat Jokowi menyebut kondisi perekonomian dunia mengarah ke “perang yang tak terbatas” atau “infinity war”, seperti dalam cerita film besutan Marvel, “Avengers: Infinity War”.

Dalam sebuah postingan di X, Tom Lembong juga sempat mengunggah bagaimana ia menjadi “contekan” Jokowi. Kala itu ia berada di forum Brookings Institution Amerika pada 2015 dan membantu Jokowi untuk menjawab pertanyaan.

Dalam forum tersebut, Jokowi ditanya perihal Public Private Partnership (PPP). Sang penanya yang tidak disorot kamera ini bertanya bagaimana swasta atau investor asing, terutama dari AS, bisa ikut dalam kerja sama yang terkait dengan pengembangan infrastruktur dengan skema PPP tersebut.

I want to test my minister, please answer the question, Pak Tom. But, don’t speak longer than my speech,” ungkap Jokowi diikuti tawa para penonton, kala itu.

Tom Lembong secara sigap bangkit dari tempat duduk dan berdiri untuk memberikan jawaban. Menurut Tom, pemerintahan Presiden Jokowi percaya terhadap skema PPP tersebut.

“Kita sangat percaya pada skema PPP. Ini baru satu tahun. Tetapi ini adalah tahun yang sangat sibuk dan penuh peristiwa,” ujar Tom Lembong.

Merapat ke Anies Baswedan

Lama tak terdengar, di 2021 ternyata Tom Lembong tak lagi berada satu barisan di pemerintahan Jokowi. Ia justru bergabung dengan kutub politik lain, bersama Anies Baswedan, yang kemudian memenangkan Pilkada DKI menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Hal ini kemudian membawanya ke Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin) saat Anies maju sebagai salah satu kandidat di pilpres Februari 2024. Ia menarik perhatian karena sejumlah kritik yang disampaikan soal kebijakan pemerintah kala itu.

Saat menjadi Timnas Amin, Tom sempat membuat heboh dengan sejumlah pernyataannya. Salah satunya saat ia menyinggung pernah membuat contekan Jokowi, saat disebut namanya oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, dalam debat kandidat wapres di pilpres Februari melawan Muhaimin Iskandar.

“Tentunya selama tujuh tahun membuat contekan, menulis pidato dan berbicara bagi ayahnya, Pak Presiden (Joko Widodo), saya bisa mendeteksi rasa rindu bahwa saya tidak lagi di situ,” balas Tom Lembong Gibran dalam program CNBC Indonesia TV.

Saat menjadi Timses Anies, ia pun menilai, ada kesalahan besar yang dilakukan Jokowi pada periode kedua pemerintahan. Tadinya, periode pertama fokus pemerintah adalah pembangunan infrastruktur dan kedua bergeser ke sumber daya manusia.

“Rencana awal sebenarnya fokus ke infrastruktur, periode kedua kita geser ke yang namanya software atau perangkat lunak, yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” kata dia dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia TV, Januari lalu.

Ia mengatakan rencana awal pemerintahan Jokowi itu kemudian meleset. Fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kata dia, malah dilanjutkan di periode kedua pemerintahan Jokowi.

“Yang terjadi malah fokus periode pertama diteruskan. Kesehatan, pendidikan terbengkalai,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*