Polresta Barelang Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) membentuk tim gabungan untuk menyelidiki penyebab tewasnya warga negara China Qing Fangting (QF) usai ditemukan jatuh dari lantai 6 sebuah hotel Kota Batam.
“Kami bentuk tim gabungan penanganan terkait peristiwa WNA meninggal di hotel Asialink Batu Ampar,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Barelang AKP Giadi Nugraha di Batam, Jumat.
Tim gabungan tersebut melibat satuan kerja Polri di Kepri, yakni Satreskrim Polresta Barelang, Polsek Batu Ampar dan Dokkes Polda Kepri.
Sejak kejadian perkara, kasus ditangani oleh Polsek Batu Ampa diasistensi oleh Satreskrim Polresta Barelang.
Kini, kasus ditangani secara gabungan melibatkan Polda Kepri, Polresta Barelang dan Polsek Batu Ampar. Tim gabungan dipimpin langsung Kasatreskrim Polresta Barelang.
“Jadi penanganannya kami Satreskrim asistensi dan bentuk tim gabungan,” kata Giadi.
Perwira pertama Polri itu menyebut tim masih bekerja untuk mengungkap penyebab kematian warga negara China tersebut, apakah murni bunuh diri atau ada dugaan lainnya.
Sejumlah pihak telah diminta keterangan, termasuk rekan-rekan korban yang masuk ke Batam bersamaan.
Namun, Giadi enggan menyebut sudah berapa saksi yang dimintai keterangan. Termasuk dari pihak keluarga yang sudah berada di Batam.
“Saat ini tim masih bekerja, berikan waktu dulu ya,” ujarnya.
QF ditemukan tewas di sebuah hotel pada Sabtu (3/8). Korban diketahui masuk ke Batam melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura.
Saat ini jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, dan akan dipulangkan ke negaranya setelah proses pemeriksaan saksi-saksi.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan keprihatinannya atas tewasnya warga negara China di Batam.
“Tentunya kami prihatin atas kecelakaan yang menimpa warga negara asing dari China, ini sangat serius,” kata Sandi ditemui di Batam, Minggu (4/8).
Sandi menekankan keselamatan wisatawan baik itu wisatawan mancanegara maupun nusantara menjadi prioritas utama pariwisata Indonesia.
“Pemerintah segera menurunkan tim untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan wisatawan ini menjadi prioritas utama, bukan hanya di Batam, tapi di seluruh wilayah nusantara,” ujarnya.