Pidato Nota Keuangan Jokowi Usai, IHSG Ditutup Happy Ending

Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup bergairah pada perdagangan Jumat (16/8/2024) akhir pekan ini, setelah digelarnya Pidato Kenegaraan, Pembacaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, dan Nota Keuangan.

IHSG ditutup menguat 0,3% ke posisi 7.432,09. Penguatan IHSG di akhir perdagangan hari ini cenderung terpangkas dari sesi I yang sempat menguat sekitar 0,5%. Namun, IHSG masih berada di level psikologis 7.400 hingga akhir perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 18miliar lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 331 saham terapresiasi, 225 saham terdepresiasi, dan 235 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor transportasi menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 1,81%.

Dari sisi saham, emiten telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penopang terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 10,9 indeks poin.

IHSG berakhir di zona hijau, setelah Pidato Kenegaraan, Pembacaan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, dan Nota Keuangan digelar dalam sidang tahunan MPR/DPR RI pada hari ini.

Dalam RAPBN 2025, pemerintah mengajukan sebesar Rp 3.613,1 triliun. Rinciannya yakni Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 2.693,2 triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp 919,9 triliun.

Dalam pidato RAPBN 2025, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pendapatan negara pada tahun 2025 dirancang sebesar Rp 2.996,9 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.490,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 505,4 triliun dengan tetap menjaga iklim investasi dan kelestarian lingkungan serta keterjangkauan layanan publik.

Sementara itu, defisit anggaran tahun 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau Rp 616,2 triliun yang akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati.

RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Pidato Nota Keuangan juga dinilai sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara.

RAPBN 2025 diharapkan bisa menggambarkan arah kebijakan penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan era Prabowo.

Kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*