Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam negeri telah memenuhi Hari Operasional (HOP) hingga di atas 20 hari.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, walaupun sempat terkendala penyediaan batu bara untuk kebutuhan PLTU pada beberapa tahun lalu, tepatnya awal 2022 lalu, namun pihaknya berhasil mengembalikan ketersediaan batu bara untuk HOP mencapai 20 hari.
Seperti diketahui, batu bara masih menjadi sumber energi andalan untuk menghasilkan listrik terjangkau di Tanah Air. Dadan menyebut, 66% sumber energi listrik bersumber dari batu bara.
“Memang pernah di awal-awal kita ada sedikit masalah waktu itu untuk penyediaan listrik. Tapi sekarang ini hampir semua HOP-nya itu di atas 20 hari untuk penyediaan listrik. Begitu pun untuk yang lain,” jelasnya dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Senin (5/8/2024).
Dadan mengatakan, pihaknya terus memastikan ketersediaan batu bara untuk kepentingan dałam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).
“Tahun lalu kita 177 juta ton untuk batu bara. Baik itu untuk pembangkit listrik maupun untuk industri yang lainnya. Dan ini berjalan dengan baik,” bebernya.
Dadan menambahkan, saat ini hampir seluruh masyarakat di Indonesia sudah bisa mengakses listrik. Dadan menyebut, saat ini rasio elektrifikasi di Indonesia sudah mencapai 99,8%.
“Sekarang itu angkanya sudah hampir angka 100. Kita ada istilahnya bahasa Inggrisnya itu last mile. Jadi di posisi-posisi terakhir ini yang sekarang kita pastikan di angka 99,8% masyarakat itu mendapatkan akses listrik,” tandasnya.