Harga emas berusaha bangkit dari keterpurukan. Setelah melemah kemarin, harga emas hari ini mulau melesat.
Berdasarkan data Refinitiv, pada hari ini, Selasa (20/8/2024) pukul 18.03 WIB, harga emas tercatat di posisi US$ 2.521,74 per troy ons, menguat 0,71% dari penutupan Selasa di US$ 2.503,92 per troy ons.
Sebelumnya, harga emas sempat mencapai puncaknya pada level US$ 2.507,28 per troy ons pada Jumat (16/8/2024).
Harga emas masih berada dalam kisaran yang tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Harga emas sempat berada di bawah level US$ 2.500 pada pertengahan bulan ini, namun kembali menunjukkan kekuatan dengan stabilitas harga di level yang relatif tinggi.
Penurunan harga emas pada Selasa dianggap sebagai koreksi jangka pendek. Dalam jangka menengah hingga panjang, faktor-faktor makroekonomi seperti perkembangan inflasi dan kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, diperkirakan akan terus memberikan dukungan bagi harga emas. Prospek positif ini didorong oleh ekspektasi bahwa kebijakan The Fed akan tetap mendukung stabilitas harga emas di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip dari Reuters emas tetap stabil karena para investor menunggu risalah pertemuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan pidato Ketua Jerome Powell Jumat pekan ini untuk petunjuk tentang seberapa banyak bank sentral akan memangkas suku bunga tahun ini.
“Harga emas sebagian besar stabil selama sesi Asia, tampaknya mengambil napas sejenak saat para pembeli berusaha mempertahankan rekor tertinggi baru ini,” kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong, dikutip dari Reuters.
“Tren naik yang lebih luas untuk emas tetap masih ada, harga bergerak menuju level $2.665 dari perspektif teknis.” imbuhnya.
Harga emas melesat lebih dari 20% sejauh tahun ini berkat optimisme bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September, pembelian bank sentral yang kuat, dan permintaan sebagai aset pelindung yang berasal dari ketegangan di Timur Tengah.
Daya tarik logam yang tidak menghasilkan bunga cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah. Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin di tiga pertemuan tersisa pada2024, dengan mayoritas kecil ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang mengabaikan kekhawatiran resesi.
“Pemangkasan suku bunga akan bergantung pada apakah data ekonomi yang masuk terus mendukung kelemahan terbaru yang terlihat dalam ukuran ekonomi utama,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.
Para pedagang akan memantau dengan cermat risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Juli lalu yang akan terbit pada Rabu dan pidato Ketua Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat untuk petunjuk lebih lanjut.
Harga emas juga ditopang melemahnya dolar. Dolar AS berada di dekat level terendah tujuh bulan ke posisi 101,885 pada hari ini. Pembelian emas dikonversi dalam dolar AS sehingga melemahnya dolar bisa membuat emas semakin diminati.