Dukun Ini Dituduh Lecehkan Anak Berkedok Ritual Ciuman Darah

Foto: AP/Martin Mejia

Seorang dukun asal Malaysia dituding melakukan pelecehan seksual usai memotong lidah dan melakukan ritual “ciuman darah” yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit pada anak-anak.

Melansir dari South China Morning Post, seorang tabib atau dukun bermarga Lin terkenal melakukan ritual “ciuman darah” di sebuah kuil di Klang, Selangor, Malaysia. Dilaporkan, ia melakukan ritual tersebut terhadap beberapa anak yang dibawa oleh orang tuanya untuk disembuhkan.

Awal mula dari kontroversi ritual tersebut adalah saat hasil dokumentasi diunggah melalui akun resmi FaceBook kuil dan dibagikan secara luas di internet. Dalam foto yang beredar, sang dukun tampak membungkuk dan menempelkan wajah serta mulut di atas seorang anak yang berbaring.

Akibat foto tersebut, warganet kompak mengkritik para orang tua yang membawa anak-anak mereka ke kuil dengan alasan kepercayaan takhayul dan menuduh dukun tersebut melakukan pelecehan terhadap anak.

Presiden Federasi Asosiasi Tao Malaysia, Chen Hezhang menegaskan bahwa ia menentang praktik tersebut dan mengungkapkan rencana pertemuan dengan anggota dewan untuk berkomunikasi dengan sang dukun. Chen juga mengatakan, pihaknya akan mendesak dukun tersebut untuk menghentikan ritualnya.

“Selama ‘ciuman darah’, tangan dan kaki “pasien” anak tampak terikat. Bahkan, anak tersebut tampak tidak nyaman yang menandakan bahwa mereka tidak mau menjalani ritual ini,” kata Chen, dikutip Kamis (8/8/2024).

Menanggapi kontroversi yang muncul, Lin mengaku bahwa ia tidak berniat sama sekali untuk melakukan pelecehan. Sebaliknya, ia justru ingin membantu anak-anak untuk sembuh melalui bimbingan dan campur tangan Ilahi.

“Sebagai dukun, tubuh saya dirasuki oleh Dewa yang turun dan didiktekan metode yang digunakan untuk mengobati orang beriman. Sebagai seseorang yang dipilih oleh Dewa, saya harus menerima peran ini,” kata Lin.

Selain itu, Lin mengklaim bahwa selama “pengobatan” itu, ia tidak mencium anak-anak secara langsung dan tidak bermaksud untuk melakukan tindakan apa pun yang disebut sebagai pelecehan.

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat di Malaysia yang percaya bahwa dukun berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara Dewa dan manusia. Para dukun dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, seperti batuk, kemandulan, hingga sakit jantung yang sering dikaitkan dengan roh yang harus ditenangkan.

Beberapa dukun disebut melakukan ritual yang menggunakan darah dari hasil melukai diri sendiri. Praktik ini diyakini “menarik kehadiran Ilahi” dan dipercaya bahwa semakin banyak darah yang mengalir maka semakin besar kepuasan dewa.

“Orang tua adalah orang yang paling membutuhkan ‘pengobatan’, bukan anak. Orang tua yang percaya takhayul itu seharusnya memeriksakan kepala mereka di rumah sakit daripada menyakiti generasi berikutnya,” kata seseorang yang tidak disebutkan identitasnya.

“Jika ini dapat menyembuhkan penyakit, lalu mengapa kita masih membutuhkan dokter? Cium saja semua pasien yang sakit parah di rumah sakit. Orang tua yang membawa anak-anak mereka ke sana jelas-jelas gila,” kata warga lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*