Bos BI Ungkap Suramnya Dunia: AS, China & Eropa Biang Kerok

Guber Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyampaikan sambutan saat Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (30/10/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan stagnan pada tahun ini hingga 2025. Berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi di dalam negeri.

“Terjadi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2024-2025 yang secara keseluruhan stagnan” kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/11/2024)

Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 3,2% pada tahun ini pada tahun depan, jauh lebih lambat dari kondisi pertumbuhan global pada 2023 yang sebesar 3,3%.

Ia menjelaskan, kondisi itu disebabkan potensi perlambatan ekonomi di negara-negara dengan kapasitas ekonomi yang besar seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa. Sedangkan, laju pertumbuhan hanya ditopang oleh India.

“AS, China, Eropa itu melambat, sementara India dan Indonesia masih cukup baik. Ini berpengaruh dari pola perdagangan ekonomi dunia dan terhadap Indonesia,” ucap Perry.

Permasalahan ekonomi global itu ia katakan juga imbas dari ketegangan geopolitik dunia yang masih tinggi dengan berlanjutnya konflik di Timur Tengah, serta konflik di Ukraina dan Rusia.

Pelemahan ekonomi global itu pada akhirnya akan mempengaruhi tekanan inflasi dunia yang akan terus merosot ke depannya, dari yang pada 2023 di level 6,2%, lalu menjadi 5,3% pada 2024 dan ke posisi 4,4% pada 2025.

Akibatnya tren penurunan suku bunga kebijakan moneter Perry anggap akan terus berlanjut sampai tahun depan. Dimotori oleh penurunan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Ia memperkirakan suku bunga acuan The Fed, yakni Fed Funds Rate akan turun dari sebelumnya di level 5,5% pada 2023 menjadi 4,5% pada 2024 dan terus turun ke level 3,5% pada 2025.

“Sejumlah bank sentral juga sudah menurunkan suku bunga. Permasalahannya, kepastian mengenai penurunan suku bunga itu tentu saja diliputi oleh ketegangan geopolitik dunia yang sangat tinggi,” ujar Perry.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*