Sebanyak lima komoditas barang pokok dan pendukung lainnya mengalami kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) selama lima tahun terakhir.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, lima komoditas dominan yang memberikan andil inflasi ialah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara.
“Kalau kita lihat maka 5 tahun terakhir komoditas yang biasanya sumbang andil inflasi bulanan di Desember adalah daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara,” kata Amalia saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Mengutip catatan BPS, untuk komoditas minyak goreng memberikan andil ke inflasi per November 2021 sebesar 0,08%, telur ayam ras 0,06%, cabai merah 0,06%, tarif angkutan udara 0,05%, dan daging ayam ras 0,02%.
Pada November 2022, telur ayam ras memberikan andil ke inflasi saat itu 0,02%, rokok kretek filter 0,02%, tomat 0,02%, emas perhiasan 0,01%, dan beras 0,01%.
Untuk November 2023, cabai merah sebesar 0,18% andilnya ke inflasi, cabai rawit 0,08%, tarif angkutan udara 0,04%, bawang merah 0,03%, dan emas perhiasan 0,03%.
Sementara itu, untuk November 2024, yang memberikan andil utama ke inflasi adalah bawang merah 0,10%, tomat 0,10%, emas perhiasan 0,04%, daging ayam ras 0,03%, dan minyak goreng 0,03%.
“Jadi sebenarnya untuk menuju bulan Desember beberapa komponen atau komoditas dalam komponen harga bergejolak itu terlihat bahwa biasanya daging ayam ras, kemudian telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara memang adalah komoditas yang biasa sumbang inflasi jelang Nataru,” tegasnya.
Amalia mengatakan, untuk perkembangan inflasi bulanan atau month to month (mtm) juga kerap kali naik lima tahun terakhir. Misalnya dari November 2021 0,37% ke Desember 2021 0,57%.
Sementara itu, untuk 2022 juga terjadi lonjakan drastis dari 0,09% pada November menjadi 0,66% pada Desember. Begitu juga untuk 2023 dari November 0,38% menjadi 0,41%.